Playthis game to review Other. Peristiwa saat reaksi kimia menghasilkan energi listrik berlangsung dalam. Preview this quiz on Quizizz. Peristiwa saat reaksi kimia menghasilkan energi listrik berlangsung dalam. UH II Redoks dan Gambar yang menunjukkan peristiwa korosi paling lambat terdapat pada nomor answer choices
SelElektrolisis: Pengertian, Reaksi, Proses dan Contohnya. Elektrolisis adalah salah satu aplikasi dari sel elektrokimia, yang dapat dapat mengubah energi listrik menjadi reaksi kimia secara spontan. Elektrolisis umumnya digunakan untuk penyepuhan logam agar tidak mudah berkarat. Misalnya aplikasi ini untuk penyepuhan perak pada peralatan
Dalamreaksi fisi, sebuah neutron dipergunakan untuk membelah sebuah inti yang besar, tetapi dalam reaksi fusi nuklir, dua inti yang bereaksi harus saling bertumbukan. Karena kedua inti bermuatan positif, maka timbul gaya tolak yang kuat antarinti, yang hanya dapat dilawan bila inti yang bereaksi memiliki energi kinetik yang sangat besar.
3 Bahan kimia. Energi ini disimpan dalam bahan kimia seperti gas, gula, bahan bakar atau karbon. Ini dianggap sebagai energi potensial karena disimpan dalam benda dan hanya setelah reaksi kimia itu mengalami transformasi yang mengubahnya menjadi zat kimia lain yang menghasilkan energi. Bensin dan baterai keduanya adalah contoh energi kimia. 4
5Ciri Reaksi Kimia dan Contohnya. Oleh Aji Pangestu Diposting pada 23 Februari 2022. Reaksi kimia merupakan salah satu objek penting yang tidak terlepas dalam pembelajaran untuk berbagai penerapan kimia. Pada umumnya perubahan yang terjadi secara mendasar pada suatu materi dapat terjadi dengan adanya suatu reaksi kimia.
lirik maula ya sholli wasallim daiman abada. ďťż1 Peristiwa saat reaksi kimia menghasilkan energy listrik berlangsung dalam . . . . a Dialisis b Sel Galvani c Elektrolisis d Reaksi oksidasi e Reakasi reduksi 2 Oksidator berikut yang lebih baik dari Ag adalah . . . . a Ni b H c Cu d Hg e Pt 3 Logam A dapat mendesak logam B dari larutannya, logam C dapat mendesak logam B dari larutannya. Logam C tidak dapat mendesak logam A dari larutannya. Urutan potensial reduksi yang semakin besar dari ketiga logam tersebut adalah . . . . a A > B > C b B > A > C c A > C > B d B > C > A e C > A > B 4 Sel volta mempunyai electrode electrode perak E0 Ag+Ag = + 0,80 volt dan seng E0 Zn2+ Zn = - 0,76. Pernyatan berikut yang tepat adalah . . . . a Reaksi sel yaitu Zn2+ + 2Ag ď Zn + 2Ag+ b Diagram selnya yaitu ZnZn2+Ag+Ag c Elektron mengalir dari perak ke seng d Potensial sel sebesar 0,04 Volt e Perak bertindak sebagai anode 5 Logam yang dapat mencegah korosi pipa besi yang ditanam didalam tanah adalah ⌠a Tembaga b Timbal c Timah d Magnesium e Nikel Classifica Questa classifica è privata. Fai clic su Condividi per renderla pubblica. Questa classifica è stata disattivata dal proprietario della risorsa. Questa classifica è disattivata perchĂŠ le impostazioni sono diverse da quelle del proprietario della risorsa. Telequiz è un template a risposta aperta. Non genera punteggi validi per una classifica. Login necessario Opzioni Cambia modello AttivitĂ interattive Mentre esegui l'attivitĂ appariranno altri formati.
Energi itu apa, sih? Seperti apa perubahan energi dalam sistem? Yuk, simak pembahasan tentang energi dan perubahan energi dalam sistem pada artikel berikut! â Siapa yang suka berkemah? Coba acungkan tangan! AkuuuâŚ!! Hehehe, sama nih! Aku juga suka berkemah! Nah, biasanya, kalau lagi berkemah bersama teman, ada satu kegiatan yang nggak boleh ketinggalan, nih. Kamu tau nggak, apa? Yup, betul! Jawabannya adalah api unggun! Api unggun yang dibuat waktu kita kemah, nggak cuma bikin area perkemahan jadi terang, tapi juga bisa bikin badan kita jadi hangat, lho! Selain itu, kita juga bisa memanfaatkan api unggun untuk memasak makanan atau merebus air buat bikin minuman hangat. Makanya, nggak heran kan, kalau orang yang lagi kemah pada hobi bikin api unggun pas malem hari. Nah, tapi kamu sadar nggak sih, kalau api unggun yang kita buat itu memancarkan energi lho, tepatnya energi panas dan energi cahaya. Wah, berarti kalau kita bikin api unggun, artinya kita juga menciptakan energi panas dan energi cahaya, dong? Eits, nggak gitu ya, guys! Api unggun memang memancarkan energi panas dan energi cahaya, tapi bukan berarti kita yang menciptakan energi itu, ya! Energi itu sifatnya kekal alias nggak bisa diciptakan dan nggak bisa dimusnahkan, sesuai hukum kekekalan energi yang berbunyi âEnergi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, energi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain.â Api terbentuk ketika udara seperti oksigen mengalami penggabungan dengan benda yang mudah terbakar atau bahan bakar. Nah, proses tersebut menggunakan yang namanya energi kimia. Kemudian, energi kimia tersebut mengalami perubahan sehingga menghasilkan energi cahaya dan panas. Jadi, energi panas dan energi cahaya yang dipancarkan oleh api unggun itu berasal dari energi kimia, guys! Tapi, energi itu apa sih sebenarnya? Yuk, kita bahas lebih lanjut! Apa Itu Energi? Pengertian energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Makanya, kalau kamu lagi nggak ada kemampuan untuk melakukan kerja, artinya kamu lagi nggak berenergi, tuh. Gimana caranya supaya berenergi? Salah satu caranya adalah dengan makan. Ketika makan, energi kimia yang ada pada makanan akan berpindah ke dalam tubuh kita. Jadi, kita bisa menjalani aktivitas kembali, deh! Energi di dunia ini ada macam-macam bentuknya, guys! Di antaranya yaitu energi panas, energi cahaya, energi kimia, energi kinetik, energi potensial, energi bunyi, dan energi listrik. Kira-kira, kamu ada contoh bentuk energi lainnya yang belum disebutkan di sini, nggak? Comment di bawah, ya! Perubahan Energi Seperti yang sudah disebutkan di awal artikel tadi, energi itu sifatnya kekal, tidak bisa diciptakan dan tidak bisa dimusnahkan. Tapi, energi bisa diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Contohnya yaitu saat kita menyalakan kipas angin, terjadi perubahan dari energi listrik menjadi energi gerak. Atau saat kita menyalakan senter, terjadi perubahan dari energi kimia dalam baterai menjadi energi cahaya. Ketika mempelajari perubahan energi, kita akan mempelajari juga yang disebut dengan sistem dan lingkungan. Apa itu sistem dan lingkungan? Sistem adalah segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian dalam mempelajari perubahan energi. Sedangkan lingkungan adalah hal-hal di luar sistem yang membatasi sistem dan dapat mempengaruhi sistem. Api unggun merupakan contoh sistem Sumber Contohnya adalah api unggun. Api unggun merupakan sistem, sedangkan hal-hal lain yang berada di sekitar api unggun, misalnya udara sekitar, kamu yang sedang duduk-duduk di pinggir api unggun, dan tenda yang berada di balik punggungmu merupakan lingkungan. Paham ya, bedanya? Jenis-Jenis Sistem Ada tiga jenis sistem yang perlu kamu tau, yaitu sistem terbuka, sistem tertutup, dan sistem terisolasi. 1. Sistem Terbuka Pada sistem terbuka, terjadi perpindahan energi dan perpindahan materi. Artinya, antara sistem dan lingkungan tidak terdapat batasan yang jelas, sehingga memungkinkan terjadinya perpindahan energi dan materi. Contohnya yaitu api unggun. Energi panas yang ada pada sistem api unggun dapat dirasakan juga oleh kita yang duduk-duduk di pinggirnya lingkungan. Kemudian, materi pada api unggun tersebut seperti percikan api dan abu hasil pembakaran kayu juga bisa sampai ke tubuh kita karena tidak ada batas antara sistem dan lingkungan. 2. Sistem Tertutup Pada sistem tertutup, terjadi perpindahan energi, tetapi tidak terjadi perpindahan materi. Artinya, antara sistem dan lingkungan terdapat batasan yang cukup jelas, sehingga tidak memungkinkan terjadinya perpindahan materi, tapi masih memungkinkan terjadinya perpindahan energi. Contohnya yaitu memasak menggunakan panci tertutup. Energi panas dari kompor dapat berpindah menuju makanan yang ada dalam panci, tetapi makanan yang ada dalam panci tidak bisa berpindah karena berada dalam panci yang tertutup. Jadi, batasan antara sistem dan lingkungannya yaitu tutup panci tersebut. Kalau tutupnya dibuka, berarti jadi sistem terbuka, ya! 3. Sistem Terisolasi Pada sistem terisolasi, tidak terjadi perpindahan energi maupun perpindahan materi. Artinya, antara sistem dan lingkungan terdapat batasan yang sangat jelas, sehingga tidak memungkinkan terjadinya perpindahan energi maupun materi. Contohnya yaitu air panas dalam termos. Batasan antara sistem dan lingkungannya yaitu termos yang tertutup rapat. Pada sistem terisolasi, tidak ada perpindahan energi dan materi karena sistem benar-benar terisolasi dari lingkungan sekitarnya. Supaya kamu lebih paham, perhatikan rangkumannya pada tabel berikut ini, ya! Cara Menghitung Perubahan Energi Energi dalam sistem merupakan fungsi keadaan, artinya besar perubahan energi dalam sistem ÎE bergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir yang terjadi dalam sistem tersebut. Hal ini bisa dirumuskan seperti berikut. Kemudian, antara perubahan energi dengan kerja dan kalor ternyata saling memiliki hubungan, lho! Besar perubahan energi dalam suatu reaksi kimia merupakan jumlah perpindahan kalor dan kerja, atau dapat dirumuskan seperti berikut. Eits, tapi ada yang perlu kamu perhatikan ya, terkait rumus di atas! Jika sistem menyerap kalor, maka kalor atau q akan bertanda positif +, sedangkan jika sistem melepas kalor, maka kalor atau q akan bertanda negatif -. Kemudian, jika sistem yang melakukan kerja, maka kerja atau w akan bertanda negatif -, sedangkan jika lingkungan yang melakukan kerja, maka kerja atau w akan bertanda positif +. Jangan sampai lupa, ya! Hmm, kalau misalnya nilai kerjanya w belum diketahui, gimana ya? Nah, kalau kamu mau menghitung nilai kerja, kamu bisa menggunakan rumus berikut ini, ya. Sekarang, langsung aja kita coba kerjakan contoh soal, yuk! Contoh Soal Jika pembakaran bahan bakar dalam suatu mesin melakukan kerja sebesar 855 J dan menghasilkan panas sebesar 1422 J, maka berapakah perubahan energinya? Penyelesaian Diketahui w = -855 J karena sistem yang melakukan kerja, maka nilai w negatif q = -1422 J karena sistem melepas kalor, maka nilai q negatif Ditanya ÎE? Jawab ÎE = q + w ÎE = -1422 J + -855 J ÎE = -2277 J Jadi, perubahan energinya adalah sebesar -2277 Joule. Selesai sudah pembahasan kita kali ini tentang energi dan perubahan energi dalam sistem. Gampang, kan? Yuk, asah terus kemampuanmu pada pelajaran kimia bareng guru privat favoritmu di ruangguru privat! Sampai jumpa di artikel selanjutnya! Sumber Gambar Gambar Api Unggunâ [Daring]. Tautan Diakses 30 September 2021. Artikel ini pertama kali ditulis oleh Rabia Edra dan telah diperbarui oleh Kenya Swawikanti pada 30 September 2021.
Elektrokimia adalah bagian dari ilmu kimia yang mempelajari hubungan antra perubahan zat dan arus listrik di dalam sel. Sel elektrokimia merupakan suatu sel yang terdiri dari dua elektrode dan larutan elektrolit. Sel elektrokimia terdiri dari dua macam sel yaitu sel volta dan sel elektrolisis. Sel volta berbeda dengan sel elektrolisis dimana dalam sel elektrolisis proses yang terjadi yaitu energi listrik yang ada dimanfaatkan untuk mendorong sebuah reaksi kimia yang tidak spontan sehingga dapat berlangsung. Hal ini tentu berkebalikan dengan prinsip pada sel volta. Pengertian Sel Volta Sel volta atau disebut juga dengan sel galvani merupakan proses dimana reaksi kimia yang terjadi mampu menghasilkan suatu energi listrik. Dalam sel volta ini reaksi terjadi diantara konduktor yang saling terhubung dan dalam suatu sistem elektrolit sehingga dapat terjadi aliran listrik melalui elektroda tersebut. Iklan Sel volta juga dapat terjadi dengan adanya reaksi oksidasi dan reduksi atau kita kenal dengan reaksi redoks yang terjadi secara spontan. Secara sederhana, energi listrik dalam sel volta dihasilkan melalui proses transfer elektron yang terjadi ketika reaksi redoks berlangsung. Energi listrik ini dapat kita gunakan dalam berbagai hal seperti sebagai daya dalam gadget, televisi, dan lain sebagainya. Ciri-ciri Sel Volta Terjadi perubahan energi kimia menjadi energi listrik Terjadi reaksi redoks spontan EÂşsel-nya bertanda positif Mempunyai kutub katode dan anode Terjadi reaksi reduksi di katode dan oksidasi di anode dengan singkatan KARAOS Katode reduksi ; Anode oksidasi Untuk penentuan jenis kutub katode dan anodenya, digunakan singkatan KPAN Katode positif ; Anode negatif Adanya jembatan garam, saklar, dan voltmeter untuk membuat reaksi berlangsung Pengertian Jembatan Garam Jembatan garam dalam elektrokimia adalah suatu peralatan laboratorium yang digunakan untuk menghubungkan setengah sel reduksi dan oksidasi dari suatu sel galvani sel volta, salah satu jenis sel elektrokimia. Jembatan garam ini menjaga netralitas listrik di antara sirkuit internal, mencegah sel bereaksi dengan cepat menuju kesetimbangan. Jika tidak digunakan jembatan garam, larutan di salah satu setengah sel akan terkumpul muatan negatif dan larutan di setengah sel yang lain akan terkumpul muatan positif ketika reaksi berjalan, sehingga dengan cepat mencegah reaksi lebih lanjut, karenanya menghambat produksi listrik. Jembatan garam biasanya terdapat dalam dua jenis tabung gelas dan kertas saring. Fungsi Jembatan Garam Jembatan garam merupakan salah satu bagian dari susunan sel volta yang menghubungkan antara katoda dengan anoda. Jembatan garam, biasanya berupa tabung berbentuk "U" yang terisi penuh dengan larutan garam pekat yang mengandung garam kalium klorida yang memberikan jalan bagi ion untuk bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya untuk menjaga larutan agar muatan listriknya tetap netral. Karena konsentrasi larutan elektrolit pada jembatan garam lebih tinggi daripada konsentrasi elektrolit di kedua bagian elektroda, maka ion negatif dari jembatan garam masuk ke salah satu setengah sel yang kelebihan muatan positif dan ion positif dari jembatan garam berdifusi ke bagian lain yang kelebihan muatan negatif. Prinsip Kerja Sel Volta Dengan adanya jembatan garam terjadi aliran electron yang kontinu melalui kawat pada rangkaian luar dan aliran ion-ion melalui larutan sebagai akibat dari reaksi redoks yang spontan yang terjadi pada kedua elektroda. Sedangkan fungsi agar-agar dalam jembatan garam, yaitu di antaranya menjaga agar larutan elektrolit di satu bagian elektroda tidak mengalir ke bagian elektroda lainnya saat permukaan kedua larutan elektrolit di kedua elektrolit berbeda. Logam Zn teroksidasi membentuk ion dan melepas dua elektron. Kedua elektron ini akan bergerak menuju elektrode Cu. Kelebihan elektron pada elektrode Cu akan diterima oleh ion yang ada pada larutan Cusehingga ion akan tereduksi menjadi padatan Cu. Ketika reaksi berlangsung, dalam larutan Zn akan kelebihan ion hasil oksidasi. Demikian juga dalam larutan Cu akan kelebihan ion karena ion berubah menjadi logam Cu yang mengendap pada elektrode Cu. Kelebihan ion akan dinetralkan oleh ion dari jembatan garam, demikian juga kelebihan ion akan dinetralkan oleh ion dari jembatan garam yang berfungsi untuk menetralkan kelebihan ion-ion hasil reaksi redoks. Persamaan reaksi ionnya Zns + C aq â Z aq + Cus Persamaan reaksi setengah selnya Pada elektrode Zn Zns â Zaq + 2eâ Pada elektrode Cu Caq + 2eâ â Cus Jika tanpa jembatan garam, maka reaksi berlangsung hanya sesaat sebab tidak ada spesi yang menetralkan kelebihan ion-ion hasil reaksi redoks dan akhirnya reaksi akan berhenti. Dalam sel elektrokimia, tempat terjadinya reaksi oksidasi elektrode Zn disebut anoda sebagai kutub negatif, sedangkan tempat terjadinya reaksi reduksi elektrode Cu disebut katoda sebagai kutub positif. Untuk mempermudah maka ada penyingkatan Kared-Anoks atau Katoda-Reduksi dan Anoda Oksidasi serta KPAN atau Katoda Positif, Anoda Negatif. Kegunaan Sel Volta dalam Kehidupan Sehari-hari Dalam kehidupan sehari-hari, arus listrik sangat diperlukan. Namun, tentu saja tidak bisa selalu bergantung terhadap listrik yang dari sumber pembangkit. Tidak mungkin kita selalu menyalakan benda elektronik dengan menyambungkan kabel ke sumber listrik. Ada kalanya kita butuh menggunakan benda elektronik tanpa menyambungkan kabel. Maka terciptalah baterai. Baterai itu ternyata salah satu kegunaan dari sel volta. Baterai Biasa Baterai ini sering digunakan dan sering disebut dengan sel kering atau sel Lecanche. Kenapa dikatakan sel kering? Karena penggunaan air di baterai ini sangat dibatasi. Sel tersebut terdiri atas Anode logam seng Zn yang dipakai untuk wadah. Katode Batang karbon C yang tidak aktif. Elektrolit Campuran MnO2, NH4Cl, dan sedikit H2O. Baterai Alkaline Kalau dilihat dari bentuknya, tentu baterai alkaline mirip dengan baterai biasa. Tapi kalau urusan energi yang dihasilkan, baterai alkaline menghasilkan dua kali lebih besar dibandingkan baterai biasa. Perbedaan dasarnya hanya katode dan elektrolit yang digunakan. Sel tersebut terdiri atas Anode logam seng Zn yang dipakai untuk wadah. Katode Oksida mangan MnO2. Elektrolit Kalium Hidroksida KOH. Baterai Perak Oksida Anode yang digunakan pada baterai perak oksida sama dengan yang digunakan pada baterai biasa dan baterai alkaline. Susunan baterai perak oksida yaitu Zn sebagai anode, Ag2O sebagai katode, dan KOH sebagai elektrolit. Baterai perak oksida memiliki potensial sel sebesar 1,5 volt dan mampu bertahan dalam waktu yang lama. Kegunaan baterai jenis ini adalah untuk arloji, kalkulator, dan berbagai jenis peralatan elektrolit lainnya. Sel Aki Sel Aki merupakan contoh sel volta bersifat reversibel. Apa itu reversibel? Yaitu hasil reaksi dapat diubah menjadi zat semula, biasa disebut reaksi bolak-balik. Pada sel aki ini, ada istilah isi ulang. Jadi kalau energinya lemah bisa diisi ulang. Sel aki terdiri atas Anode Lempeng logam tumbal Pb. Katode Lempeng logam oksida timbal PbO2. Elektrolit Larutan asam sulfat H2SO4 encer. Pada saat sel aki menghasilkan arus listrik maka anode Pb dan katode PbO2 akan berubah membentuk PbSO4. Ion H+ dari H2SO4 berubah menjadi H2O sehingga konsentrasi H2SO4 berkurang. Sel aki dapat diisi/disetrum kembali sehingga konsentrasi H2SO4 kembali seperti semula. Sel Bahan Bakar Sel bahan bakar merupakan sel yang menggunakan bahan bakar campuran hidrogen dengan oksigen atau campuran gas alam dengan oksigen. Bahan bakar pereaksi tersebut dialirkan secara terus menerus. Gas oksigen dialirkan ke katode melalui suatu bahan berpori yang menjadi katalis reaksi dan gas hidrogen dialirkan ke anode. Ikuti tulisan menarik Nabila Amalia lainnya di sini.
peristiwa saat reaksi kimia menghasilkan energi listrik berlangsung dalam