Kehilanganseseorang dalam kehidupan. 1. "Mungkin sebenarnya kita tidak pernah kehilangan apa pun dalam hidup ini. Mungkin hanya ditukar dengan sesuatu yang jauh lebih indah." 2. "Kadang manusia harus sampai kepada titik kehilangan untuk mengerti arti sebuah kehadiran, kasih sayang, dan kesetiaan." 3. Allahtahu sejauh mana hati kita dapat menahan sabar dan tabahnya kita menghadap sesuatu ujian. Ramai yang tidak menyedari membesarkan anak lebih banyak ujiannya. Teruskan positif, hanya Allah yang mengetahui apa yang terbaik untuk hambaNya. "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai KataMutiara Islam. "Jangan bersedih. " Sesungguhnya pertolongan akan datang bersama kesabaran". (HR. Ahmad)". "Jangan menyerah saat do'a-do'amu belum terjawab. Jika kamu mampu bersabar, Allah mampu memberikan lebih dari apa yang kamu minta". 13 "Apa pun yang kita berikan kepada orangtua tidaklah cukup untuk menggantian apa yang orangtua berikan pada kita." - Nima Mumtaz. 14. "Hanya ayah yang mau menjadi siapa pun untuk anaknya, dan ayah tidak akan bisa digantikan oleh siapa pun di dunia ini." 15. "Nggak ada orangtua yang ingin mencelakakan anaknya. Seiringmeningkatnya popularitas PHP, semakin banyak pula kerangka kerja PHP yang muncul di luar sana. Saat ini, ada banyak pula pertanyaan tentang apa framework PHP terbaik. Sebenarnya, framework PHP memang dibuat untuk tujuan yang berbeda. Jadi kerangka kerja yang terbaik untukmu belum tentu dapat optimal bagi orang lain. lirik maula ya sholli wasallim daiman abada. Assalamu’alaikum Warahmatullahi Warabarakatuh. Semoga kita semua yang membaca diberikan kesehatan selalu dan selalu dalam lindungan Allah ta’ala. 🙂 Artikel kali ini yang akan dibahas tentang “Allah Tahu Yang Terbaik Untuk Kita” sesuai judul di atas. Pembahasan ini hanyalah garis besar secara umum mengenai ketetapan Allah adalah yang terbaik untuk kita. Bismillahirrahmanirrahim. Dalam Islam, segala sesuatu yang diinginkan seorang umat Muslim dilakukan dengan berusaha ikhtiar, berdo’a dan menyerahkan hasil akhir dari usaha dan do’a kepada Allah tawakal. Manusia boleh berencana, tetapi hasil akhirnya atas kehendak Allah ta’ala. Yaitu qadha dan qadar yang telah ditentukan Allah ta’ala kepada setiap hamba-Nya tanpa terkecuali. Sedikit penjelasan mengenai definisi Qadha dan Qadar. Qadha dalam islam artinya ketetapan. Sementara Qadar berarti kepastian, menurut istilah ialah Ketentuan Allah yang berlaku bagi semua makhluk, sesuai dengan ilmu Allah yang telah terdahulu dan dikehendaki oleh hikmah-Nya. Kedua hal tersebut memiliki makna yang terikat. Qada merupakan kepastian atau ketetapan dari Allah yang masih bisa kita ubah. Allah berfirman, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tidak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” [QS. Ar-Ra’d 11] Sementara Qadar, merupakan takdir Allah yang tidak dapat di ubah karena sudah tertulis di dalam Laul Mahfuz. Dalam kehidupan sehari-hari, saat kita ingin meraih peringkat 1 paralel di sekolah, pasti kita akan berusaha untuk belajar dengan giat diselingi dengan berdo’a, lalu kita akan mendapatkan hasil yang kita inginkan. Itulah yang dinamakan qada. Sementara, umur seseorang dan gender seseorang merupakan contoh qadar dari Allah. Walaupun yang kita ketahui saat ini, banyaknya kaum pria ataupun wanita yang melakukan transgender dari laki-laki menjadi wanita, ataupun sebaliknya. Sesungguhnya orang-orang tersebut telah menentang qadar Allah apabila dilakukan dengan alasan yang tidak jelas. Kita sebagai manusia yang beriman, harus yakin kepada Qada dan Qadar. Apakah pantas seseorang dikatakan beriman tetapi tidak meyakini Qada dan Qadar Allah? Tentu tidak. Hakikatnya semua muslim yang beriman, pasti akan meyakini hal tersebut. Seperti meyakini adanya hari kiamat yang akan datang. Kembali ke topik awal. Terkadang segala sesuatu yang kita inginkan belum tentu dikabulkan Allah, dan segala sesuatu yang kita inginkan terkadang hanya menjadi keinginan semata. Bukan keinginan sungguh-sungguh. Berdoa merupakan salah satu bentuk penghambaan manusia terhadap Sang Pencipta. Doa sebagai tanda bahwa manusia sejatinya tidak punya kuasa apa-apa dan selalu butuh pada pertolongan Tuhan. Karena itu, Doa pada hakikatnya ialah memuji dan peribadatan, bukan sekedar minta pertolongan dan bantuan. Setiap orang ingin doanya selalu dikabulkan dan dijawab Allah SWT. Namun seringkali Allah belum mengabulkan doa hambaNya karena Allah ta’ala lebih tahu apa yang terbaik bagi hamba-Nya. Belum tentu apa yang kita minta selalu baik di hadapan Allah. Sebab itu, kalau belum dikabulkan doa, bersabarlah. Selain bersabar, ketika doa belum dikabulkan, kita perlu juga sering-sering intropeksi diri. Jangan-jangan kita pernah melakukan kesalahan dan kekeliruan. Karena Allah tidak akan mengabulkan doa hamba yang kehidupannya bergelimang dengan keharaman. Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya Allah SWT itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang beriman sebagaimana dia memerintahkan para ji-Nya dengan firmannya Wahai Para Rasul makanlah yang baik-baik dan beramal shalihlah. Dan Dia berfirman Wahai orang-orang yang beriman makanlah yang baik-baik dari apa yang Kami rizkikan kepada kalian. Kemudian beliau menyebutkan ada seseorang melakukan perjalan jauh dalam keadaan kumal dan berdebu. Dia memanjatkan kedua tangannya ke langit seraya berkata Yaa Rabbku, Ya Rabbku, padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan kebutuhannya dipenuhi dari sesuatu yang haram, maka jika begitu keadaannya bagaimana doanya akan dikabulkan. HR Muslim Melalui hadis ini, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berpesan bahwa syarat dikabulkan doa adalah tidak memakan makanan yang haram dan rezeki diperoleh dari pekerjaan yang halal. Orang yang sering memakan harta haram dan pekerjaannya tidak baik, maka Allah tidak akan mengabulkan doanya. Sebab itu, perbanyaklah bertaubat dan minta ampun pada Allah, agar segala dosa yang pernah dilakukan diampuni Allah ta’ala. Maka, dalam berdo’a pun ada adab tersendiri. Bukan berdo’a dengan tergesa-gesa kepada Allah. Sangat kecil kemungkinan Allah mengabulkan do’a kita. Perumpamaannya, kamu bukan keluarga dari temanmu, kamu hanyalah sebatas temannya di sekolah, dengan tiba-tiba kamu meminta duit kepada ibu temanmu. Padahal baru saja bertemu. Apakah kamu yakin akan dikasih duit dari ibu temanmu? Tidak malukah kamu kepada ibu temanmu? Seakan-akan tidak memiliki adab yang baik, apalagi meminta sesuatu kepada orang yang lebih tua darimu tanpa melakukan usaha apapun sebelumnya. Segala sesuatu yang kita inginkan belum tentu terbaik menurut Allah walaupun baik menurut kita. Segala sesuatu yang kita inginkan belum tentu yang kita butuhkan. Bisa kita lihat pada kisah Ummu Salamah radhiallahu anha. Ummu Salamah radhiallahu anha ketika suaminya, Abu Salamah radhiallahu anhu meninggal dunia. Tatkala musibah itu terjadi, Ummu Salamah berkata, “Saya pernah mendengar Rasulullah bersabda, Setiap muslim yang ditimpa musibah akan diberi ganti yang lebih baik, jika ketika ditimpa musibah mengucapkan do’a yang diperintahkan Allah, yaitu do’a Bayangkan perasaan yang dialami Ummu Salamah tatkala itu. Perasaan yang menghampiri setiap wanita tatkala diuji dengan kehilangan sosok terdekat dalam kehidupannya di dunia ini, sementara lisannya berucap, “Laki-laki mana yang lebih baik dari Abu Fulan?!” Ketika Ummu Salamah tetap menjalankan apa yang disyari’atkan ketika seseorang mengalami musibah, yaitu bersabar dan mengucapkan istirja’, Allah ta’ala akhirnya memberikan ganti yang lebih baik dan tidak pernah dibayangkan oleh Ummu Salamah, yaitu beliau dipersunting oleh manusia terbaik, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Demikianlah seharusnya pribadi wanita yang beriman. Tidak semestinya dia membatasi kebahagiaan diri hanya pada satu pintu kehidupan. Memang betul kesedihan pasti dialami oleh setiap orang, bahkan para nabi sekalipun. Tapi yang tidak boleh terjadi adalah membatasi kebahagiaan hidup pada satu situasi atau mengaitkan kebahagiaan hanya pada satu sosok. Dari kisah tersebut, kita ketahui bahwa Allah tahu yang terbaik untuk hambaNya, tahu apa yang hambaNya butuhkan, karena Allah adalah pencipta seluruh alam semesta. Sehingga Allah tahu akan sesuatu yang terjadi pada hambaNya. Kewajiban setiap orang berusaha maksimal meraih keberhasilan bukanlah kewenangannya Setiap orang harus bertawakkal kepada Allah setelah mengerahkan berbagai upaya yang sesuai dengan ketentuan agama dalam meraih keberhasilan. Dan ketika terjadi hal yang tidak sesuai dengan apa yang diidamkan, hendaknya kita mengingat QS. Al-Baqarah 216. Hendaknya kita juga mengingat bahwa di antara kelembutan Allah ta’ala pada hamba-Nya adalah “Dia menakdirkan berbagai macam musibah, cobaan hidup, serta ujian berupa perintah dan larangan yang berat dijalankan oleh hamba-Nya, sebagai bentuk kasih sayang dan kelembutan pada mereka, serta untuk menuntun mereka pada kesempurnaan diri dan agar limpahan nikmat tercurah secara sempurna kepada mereka. “ [Tafsir Asma al-Husna hlm. 74]. Dan termasuk kasih-Nya yang agung adalah Allah ta’ala tidak menjadikan kehidupan dan kebahagiaan manusia terikat secara total kecuali hanya kepada-Nya, sehingga segala sesuatu itu bisa tergantikan secara penuh atau sebagian. Percayalah, apa yang terjadi saat ini pada kita adalah ketetapan yang terbaik menurut Allah ta’ala. La tahzan... Allah sungguh menyayangi hambaNya. Ketetapan yang Allah kasih bukan berarti Allah tidak menyayangi hambaNya, karena Allah menginginkan yang terbaik untuk kita dibalik doa-doa yang kita ucapkan selepas sholat. Percayalah, dibalik semua ini, ada kebahagiaan yang datang selama kita meyakini ketetapan Allah adalah yang terbaik untuk kita. Daftar Pustaka ttps// Connection timed out Error code 522 2023-06-13 133108 UTC Host Error What happened? The initial connection between Cloudflare's network and the origin web server timed out. As a result, the web page can not be displayed. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not completing requests. An Error 522 means that the request was able to connect to your web server, but that the request didn't finish. The most likely cause is that something on your server is hogging resources. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d6ab069ac750b38 • Your IP • Performance & security by Cloudflare Oleh Ummu Shofi Sore itu kulihat suamiku mondar mandir keluar masuk ruangan dengan wajah murung. Aku tahu sebabnya, dia tidak diterima dalam seleksi masuk S-2 di sebuah lembaga pendidikan yang dia inginkan, walaupun hasil test dia terbaik dari hasil tes peserta yang lain, dengan alasan suamiku telah diterima di lembaga lain yang masih ada dalam satu naungan. Suatu hal yang sangat wajar bila dia kecewa. Namun aku mencoba untuk menghibur walau aku sendiri merasakan kesedihan yang sama, dengan mengatakan “Sudahlah Bi, Insya Allah ada hikmahnya. Mungkin ini pilihan yang terbaik dari Allah buat kita”. Suamikupun berusaha untuk melapangkan hati, berusaha menghilangkan kekecewaan, dan menjalani pilihan Allah itu dengan sungguh-sungguh. Dengan rasa yakin, Allah pasti memberi yang terbaik. Benar saja, dalam perjalanan kuliah, Allah memberikan kepada suamiku tempat kerja yang memungkinkan untuk memperoleh beasiswa belajar. Padahal sekiranya suamiku diterima di lembaga yang dia inginkan, tidak ada program beasiswa disana, walaupun diakui secara kualitas pendidikan di lembaga tersebut mungkin lebih baik. Beberapa bulan sebelum beasiswa turun, negeri ini dilanda krisis ekonomi. Segala kebutuhan pokok naik, biaya transport naik, dan usaha yang dirintis suamiku tidak lancar. Apabila suamiku diterima di lembaga pendidikan yang dia inginkan, mungkin study-nya tidak selesai, dan pekerjaanpun lepas entah kemana. Inilah sekilas pengalaman pribadi kami, yang mungkin dapat diambil hikmahnya. Bahwa, seringkali kita sulit menerima kenyataan yang ditentukan oleh Allah Sang Penguasa kepada kita. Hingga kita banyak berkeluh kesah, memendam kekecewaan yang panjang dan bersu’udzon kepada Allah. Bahkan ada yang sampai berani mengatakan, Allah tidak adil na’udzu billahi min dzaalik. Demikianlah, kehidupan kita senantiasa diwarnai dengan kejadian yang senantiasa berpasangan. Ada senang ada susah, ada kesuksesan ada kegagalan. Yang sering kali kita tidak mengerti dan tidak mampu memahami hikmah dibalik setiap peristiwa. Yang kesemuanya mengajarkan kepada kita untuk senantiasa bersyukur atas setiap rahmat yang dianugerahkan kepada kita, dan bersikap sabar dalam setiap ujian. Kita harus meyakini sepenuhnya bahwa Allah Pencipta kita, lebih Tahu mana yang terbaik bagi kita. Apa saja yang kita inginkan dan kita senangi, belum tentu baik menurut pandangan Allah. Sebaliknya, apa yang tidak kita inginkan dan tidak kita senangi belum tentu buruk untuk kita, menurut pandangan Allah. “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” QS Al Baqoroh 216. Sehingga, seharusnyalah kita sebagai ummat-Nya selalu menggantungkan diri kepada-Nya. Mengkomunikasikan segala keinginan kepada-Nya. Memohon petunjuk dan bimbingan untuk dapat memilih yang baik dan meninggalkan yang buruk, dan selalu berprasangka baik kepada Allah atas segala ketentuan yang ditetapkan. Menyertakan do’a dalam setiap usaha. Dan lapang dada, tawakkal kepada Allah terhadap segala yang terjadi. Sehingga kehidupan ini akan menjadi nikmat dijalani. Nikmat yang dianugerahkan-Nya akan menambah ketaatan kita, dan cobaan yang diberikan akan menjadikan kita lebih dekat kepada-Nya. “Robbi awzi’nii an asykuroo ni’matakallatii an’amta alayya wa’alaa waalidayya wa an a’mala shoolihan tardhoohu wa ad khilnaa birohmatika fii ibaadikashshoolihiin“. Ya Robb kami, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, dan kepada dua orang ibu bapakku, dan untuk mengerjakan amal shaleh yang Engkau ridhoi; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shaleh. QS An Naml19. Wallaahu a’lam bishshowwab. – Sebagai seorang muslim, sudah seharusnya kita memohon hanya kepada Allah SWT. Sebab Allah SWT. lah pemilik segalanya di muka bumi ini. Namun, apa yang kita minta tidaklah langsung terwujud saat itu juga. Harus ada kesabaran dalam diri kita dan yang tidak kalah penting adalah mengimbanginya dengan SWT. memiliki rahasia-Nya sendiri untuk kita. Terkadang Allah SWT memberikan lebih dari apa yang kita minta di waktu dan cara yang tidak kita duga sebelumnya. Tetapi sebagai manusia, kita sering kali masih suka mengeluh karena doa-doa yang dipanjatkan tidak kunjung Allah SWT pastinya lebih tahu mana yang terbaik untuk kita. Sebagaimana firman-Nya dalam surat Al-Baqarah ayat 216“Boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagi mu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.”Kita memang memiliki rencana, namun rencana Allah SWT tetap yang terbaik untuk kita. Allah SWT tahu apa yang sedang kita butuhkan dan kapan diri kita siap untuk Pernah Lelah Berdoa Pada Allah SWTHanya karena doa kita tidak segera dikabulkan oleh-Nya, bukan berarti doa kita tidak didengar. Allah SWT pasti mendengarnya. Tugas kita hanya terus melanjutkan doa, bersabar, dan tetaplah memiliki prasangka yang baik kepada-Nya. Karena terkabulnya sebuah doa dari setiap hamba memiliki waktu yang dalam BerdoaDoa yang kita panjatkan haruslah dengan penuh ketulusan dan kesungguhan serta mengharapkan rida dari-Nya. Karena kita merasa bahwa diri ini hanyalah makhluk kecil yang tidak berdaya tanpa adanya kekuatan yang datang dari Allah SWT. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita menyerahkan segala sesuatu hanya kita meminta dengan sungguh-sungguh, maka Allah SWT sudah pasti akan mendengar dan mengabulkan. Karena janji Allah ini sangatlah nyata tercantum dalam surat Al-Baqarah ayat 186“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu Muhammad tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi perintah-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka memperoleh kebenaran.”Lalu, kapan Allah akan mengabulkan doa kita? Pastinya di waktu yang sudah tepat, yakni saat kita benar-benar membutuhkannya. Maka di waktu itu juga Allah akan Mengabulkan Doa di Waktu dang Dikehendaki-NyaKita terkadang bersikap tidak sabaran ketika meminta kepada Allah SWT. Inginnya agar doa tersebut bisa dikabulkan dengan segera karena kita merasa sedang membutuhkannya. Tetapi di sisi lain, Allah lebih tahu diri kita dan kapan sebaiknya mengabulkan doa tidak akan memberikan segala sesuatu pada hamba-hamba-Nya dengan waktu yang terlalu cepat, apalagi sampai terlambat. Semua sudah direncanakan dengan baik dan tepat waktu. Sehingga kita tidak perlu merasa khawatir bahwa Allah tidak memedulikan doa Ikhlas dan Sabar Jika Doa yang Dikabulkan BerbedaBagaimana jika doa yang kita panjatkan justru berbeda dengan apa yang Allah berikan? Apakah kita harus memberontak dan menyalahkan Allah? Ingatlah bahwa Allah tahu apa yang terbaik untuk kita dan tidak pernah salah dalam memberikan memang yang diberikan Allah berbeda dari yang kita harapkan, maka tetaplah ikhlas dan bersabar karena pasti ada suatu kebaikan yang kita peroleh dan Allah ingin kita begitu, janganlah pernah ragu dengan doa yang kita panjatkan kepada Allah SWT akan dikabulkan atau tidak. Allah pasti akan mengabulkan, bahkan jauh dari apa yang kita kira sebelumnya. Semua adalah demi kebaikan hamba-hamba-Nya. Skip to content HomeLandasan AgamaFikih dan MuamalahNasihat HatiNasihat UlamaSejarah IslamHomeLandasan AgamaFikih dan MuamalahNasihat HatiNasihat UlamaSejarah IslamHomeLandasan AgamaFikih dan MuamalahNasihat HatiNasihat UlamaSejarah Islam APA YANG ALLAH TETAPKAN, ITULAH YANG TERBAIK APA YANG ALLAH TETAPKAN, ITULAH YANG TERBAIK بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ APA YANG ALLAH TETAPKAN, ITULAH YANG TERBAIK >> Bukan pada yang kita inginkan Meski tentunya bisa saja yang kita inginkan itu juga yang Allah tetapkan. Tapi ingat, saat yang Allah tetapkan untuk kita berbeda dengan yang kita inginkan, itu BUKAN karena Allah semata ingin menggagalkannya. Tapi karena Allah tahu, bahwa yang terbaik untuk kita bukan pada sesuatu yang kita inginkan itu, tapi pada hal yang DIA TETAPKAN. Asy-Syaikh Muhammad Ali Adam al-Ityubi berkata فإن الله عز وجل هو قسّم الأرزاق، والمعيشة حسب مقتضى حكمته، فلا ينبغي للعبد النظر إلى غيره؛ لأنه يؤديه إلى ازدراء ما رزقه الله تعالى على مقتضى حكمته، وحكمه، قال الله تعالى وَعَسَىٰ أَن تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَن تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ [البقرة 216] وقال تعالى فَعَسَىٰ أَن تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا [النساء 19] “Sesungguhnya Allah ialah yang membagikan rezeki dan penghidupan sesuai dengan tuntutan hikmah-Nya. Tidak layak seorang hamba melihat pada orang lain. Sebab hal itu akan membuatnya menganggap remeh rezeki yang sudah Allah berikan kepadanya, berdasarkan hikmah dan hukum-Nya. وَعَسَىٰ أَن تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَن تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu amat baik bagimu. Dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal itu amat buruk bagimu. Allah yang mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” [QS. Al-Baqarah 216] فَعَسَىٰ أَن تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا “Mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” [QS. An-Nisa’ 19] [Al-Bahr al-Muhith ats-Tsajjaaj, XLV/78] Maka berhentilah membandingkan keadaan diri kita dengan orang lain, karena Allah yang paling paham apa yang paling pas buat kita. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Nabi Muhammad ﷺ bersabda انْظُرُوا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلَا تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لَا تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ “Pandanglah orang yang berada di bawah kalian, jangan memandang yang ada di atas kalian. Hal itu lebih layak membuat kalian tidak mengingkari nikmat Allah yang ada pada kalian.” [HR. Al-Bukhari 6490 dan Muslim 2963 dan ini lafal beliau] Asy-Syaikh Abdullah al-Bassam rahimahullah mengatakan الطمأنينة القلبية لا تحصل إلاَّ بحسن النظر، والقناعة بما قسم الله للعبد، فإذا قنع نفسه، وألهم شعوره بنعم الله تعالى عليه، حصلت له راحة نفسية، وطمأنينة قلبية “Ketenangan hati tidak akan tercapai kecuali dengan memiliki cara pandang yang baik, dan merasa cukup dengan rezeki yang Allah bagikan untuk hamba. Jika seseorang membuat dirinya merasa cukup dan mengingatkan perasaannya dengan nikmat-nikmat Allah yang ada padanya, maka saat itu dia akan merasakan ketentraman jiwa dan ketenangan hati.” [Taudhih al-Ahkam, VII/288] Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baaz rahimahullah berkata لأنه إذا نظر إلى مَن فوقه في الدنيا تعب، وربما استحلَّ ما حرَّم الله، وأخذ بالشبهات، واجترأ على المحارم “Jika dia melihat pada orang yang di atas dalam hal dunia, maka dia akan capek. Bahkan terkadang, demi mendapatkan yang dia mau, dia akan • Menghalalkan yang Allah haramkan, • Mengambil yang syubhat tidak jelas halalnya, dan • Berani melakukan perbuatan-perbuatan haram.” [Syarah A’lam al-Muwaqqi’in, no. 4 dari situs beliau] Artinya, agamanya bisa saja dia jual demi mewujudkan yang dia inginkan. Dan obsesi itu berawal dari melihat milik orang. Imam ash-Shan’ani rahimahullah mengatakan وما من مبتلى في الدنيا بخير أو شر إلا ويجدُ مَنْ هو أعظم منه بليةً “Tidak ada seorang pun yang diuji di dunia, apakah dengan kebaikan atau keburukan, kecuali pasti dia dapat temukan orang yang musibahnya lebih berat daripada dia.” [Subul as-Salam, VIII/138] Hal yang mirip disampaikan oleh Asy-Syaikh Abdullah al-Bassam فإنَّ العبد مهما افتقر، فسيجد من هو أفقر منه، ومهما مرض فسيرى من هو أشد منه مرضًا، وإنْ كان ذا عاهة، فسيجد من هو أعظم منه عاهة، وأشد بلاءً، فإذا أمعن النظر، فسيجد أنَّ الله تعالى فضَّله على كثيرٍ ممَّن خلق تفضيلا. “Sesungguhnya sefakir apapun seseorang, maka dia akan dapati orang yang lebih fakir lagi daripada dia. Bagaimana pun sakit yang diderita seseorang, maka dia akan melihat orang yang lebih parah sakitnya daripada dia. Jika dia memiliki cacat fisik, maka dia akan menemukan orang yang lebih besar cacatnya daripada dia dan lebih berat cobaannya. Bila seseorang merenungi hal ini, maka dia akan dapati bahwa Allah telah memberikan banyak kelebihan pada dirinya, di atas banyak makhluk Allah yang lain.” [Taudhih al-Ahkam, VII/288] Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baaz rahimahullah mengatakan فما من فقير إلا وهناك من هو أفقر منه، وما من مريض إلا وهناك من هو أشد مرضًا منه، وما من ذي جاه إلا وهناك من هو أقل جاها منه، وهكذا المسائل الأخرى “Tidak ada satu orang fakir pun, melainkan di sana ada yang lebih fakir darinya. Tidak satu orang sakit pun, kecuali di sana ada yang lebih parah sakitnya. Tak seorang pun yang punya kedudukan, kecuali di sana ada yang kedudukannya lebih rendah darinya. Dan demikian juga masalah masalah lain.” [Syarah Kitab al-Jami’, hlm. 32] Abu Qilaabah Abdullah bin Zaid al-Jarmiy adalah seorang tabiin yang menjelang akhir kehidupannya buntung tangan dan kakinya, pendengaran dan penglihatannya berkurang. Beliau ditinggal dalam kemah sendirian, karena anak yang mengurus beliau sedang pergi mencari makan. Namun di tengah segala keterbatasan itu, orang di luar kemah mendengar beliau melantunkan doa berbalut syukur kepada Allah اللَّهُمَّ أَوْزِعْنِى أَنْ أَحْمَدَكَ حَمْدًا أُكَافِىء بِهِ شُكْرَ نِعْمَتِكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ بِهَا عَلَيَّ وَفَضَّلْتَنِى عَلَى كَثِيْرٍ مِمَّنْ خَلَقْتَ تَفْضِيْلَ Ya Allah, berikanlah aku bagian untuk memuji-Mu dengan pujian yang mencukupi syukur terhadap nikmat yang Engkau berikan kepadaku, dan karena Engkau telah memberikan aku kelebihan dibandingkan banyak makhluk yang lain.” [ats-Tsiqoot karya Ibnu Hibban 5/3] Semoga kita menjadi hamba-hamba-Nya yang selalu rida menerima ketetapan-Nya. Ikuti kami selengkapnya di WhatsApp +61 450 134 878 silakan mendaftar terlebih dahulu Website Facebook Instagram NasihatSahabatCom Telegram Pinterest APA YANG ALLAH TETAPKAN, ITULAH YANG TERBAIK Related Posts

allah tahu apa yang terbaik untuk kita