Anatomirongga mulut dalam. Rongga mulut dalam atau oral cavity merupakan ruangan yang tertutup oleh lengkungan baris gigi serta rahang atas dan bawah. Mulut bagian dalam terdiri dari bagian-bagian penting, seperti kelenjar air liur, langit-langit mulut, lantai mulut, dan pipi. 1. Kelenjar saliva. Kelenjar saliva yang menghasilkan air liur Airludah berperan penting dalam proses perubahan zat makanan secara kimiawi yang terjadi di dalam mulut. Setelah makanan dilumatkan secara mekanis oleh gigi, air ludah berperan secara kimiawi dalam proses membasahi dan membuat makanan menjadi lembek agar mudah ditelan. Ludah terdiri atas air (99%) dan enzim amilase. Makanandikunyah sampai halus oleh gigi yang bekerja sama dengan lidah! Di dalam rongga mulut makanan dicampur dengan air liur. Saat mengunyah makanan, lidah memindah-mindahkan posisi makanan untuk diletakkan di antara gigi. Di dalam mulut, makanan dihancurkan menjadi partikel-partikel yang ukurannya lebih kecil. Partikel tersebut akan Iajuga mulai mengikuti arah pandangan atau tatapan mata anda. jika anda menatap tajam ke arah cicak di dinding, ia mengikutinya. Blender air dan kurma hingga halus; Tambahan pisang dan susu lender kembali hingga tercampur; Segera berikan pada anak. Ketika lahir, semua indera berfungsi dan disimpan dalam memorinya. Informasi ini akan Saluranpencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ berturut-turut dimulai dari mulut (cavum oris), kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus halus (intestinum), usus besar (colon), dan anus. 1. Mulut. Proses pencernaan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di dalam mulut terdapat alat-alat yang membantu dalam lirik maula ya sholli wasallim daiman abada. Mengenal Anatomi Mulut dan Fungsinya Secara LengkapMulut punya peranan penting dalam kehidupan manusia. Tanpa adanya struktur mulut, Anda tidak bisa berbicara dan mengunyah makanan sebelum masuk ke saluran pencernaan. Namun, apakah Anda sudah memahami struktur anatomi mulut Anda sendiri? Yuk, simak dalam penjelasan berikut ini. Anatomi mulut manusia dan fungsinya Mungkin Anda hanya bisa melihat mulut dari sisi paling depan yang meliputi bibir, gigi dan gusi, serta lidah. Namun, anatomi mulut manusia tidak sesederhana itu. Struktur mulut terbagi menjadi dua bagian, yaitu mulut depan anterior dan belakang posterior. Mulut bagian belakang menjadi titik pertemuan rongga mulut depan dan kerongkongan sebagai jalur makanan. Anatomi bagian mulut depan Rongga mulut depan atau vestibula merupakan penampakan mulut yang bisa Anda lihat dengan mata telanjang saat bercermin. Bagian depan mulut Anda bisa bergerak ke atas-bawah, kanan-kiri, serta menutup dan terbuka. Hal ini terjadi dengan bantuan rahang mandibular rahang bawah dan otot-otot ekspresi wajah, terutama otot orbicularis oris. Bentuk struktur mulut ini menyerupai tapal kuda yang terdiri dari bagian-bagian berikut ini. 1. Bibir Bibir terdiri dari bibir bagian atas dan bawah yang saling bergerak sebagai pintu masuk ke rongga mulut. Secara umum, bibir atas lebih panjang daripada bibir bawah. Bagian mulut ini menjadi peralihan antara kulit luar yang berwarna merah dan kering dengan selaput lendir yang berwarna merah pucat dan lembap. 2. Gigi Gigi merupakan bagian keras dalam anatomi mulut yang berfungsi untuk mengunyah dan mencerna makanan. Struktur gigi terus berkembang selama kehidupan manusia. Rata-rata anak memiliki 20 gigi susu pada usia tiga tahun. Gigi susu mulai tanggal secara bertahap pada usia enam atau tujuh tahun, kemudian digantikan oleh gigi permanen. Selanjutnya, orang dewasa akan memiliki 32 gigi permanen yang terdiri dari 16 gigi pada rahang atas dan 16 gigi pada rahang bawah. 3. Gusi Gusi tampak sebagai jaringan lunak berwarna merah muda. Bagian yang berserat dan padat ini berfungsi untuk melindungi tulang rahang dan akar gigi. Berkat hal ini, gusi juga membantu susunan gigi Anda tetap kokoh dan berada pada tempatnya. 4. Lidah Hampir seluruh bagian lidah manusia terdiri dari sekumpulan otot yang bergerak. Tekstur permukaan lidah tampak kasar karena mengandung papila atau kuncup umum, fungsi lidah yakni untuk mengecap rasa. Namun, bagian penting dalam anatomi mulut ini juga membantu mencerna makanan dan berbicara. 5. Amandel Amandel atau tonsila palatina terletak tepat pada sisi kanan dan kiri ujung belakang rongga mulut. Bagian ini berperan penting sebaai sistem pertahanan tubuh. Saat ketahanan tubuh menurun, bagian ini lebih mudah terserang penyakit. Gejala amandel bengkak bisa menjadi pertanda gangguan kesehatan tertentu, mulai dari radang hingga kanker amandel. 6. Uvula Uvula adalah jaringan kecil yang menggantung pada langit-langit mulut. Bagian ini umumnya selalu terlihat saat Anda sedang membuka mulut. Meski tampak biasa saja, uvula nyatanya berfungsi untuk membantu memindahkan makanan dari mulut ke dalam kerongkongan. Anatomi rongga mulut dalam Rongga mulut dalam atau oral cavity merupakan ruangan yang tertutup oleh lengkungan baris gigi serta rahang atas dan bawah. Mulut bagian dalam terdiri dari bagian-bagian penting, seperti kelenjar air liur, langit-langit mulut, lantai mulut, dan pipi. 1. Kelenjar saliva Kelenjar saliva yang menghasilkan air liur terletak pada hampir semua rongga mulut. Terdapat tiga pasang kelenjar saliva besar seperti berikut. Kelenjar saliva parotis terletak pada bagian atas pipi yang berdekatan dengan telinga. Fungsinya untuk mengalirkan air liur ke area gigi belakang dan rahang atas. Kelenjar saliva submandibularis terletak pada bawah rahang bagian belakang. Fungsinya untuk mengalirkan air lir ke sekitar gigi bawah. Kelenjar saliva sublingualis terletak persis pada bawah lidah. Fungsinya untuk mengalirkan air liur ke seluruh permukaan mulut bawah atau lantai mulut. 2. Langit-langit mulut Langit-langit mulut juga menjadi bagian dari struktur rongga mulut dalam. Anatomi bagian mulut ini terbagi menjadi dua, yakni langit-langit keras dan langit-langit lunak. Langit-langit keras hard palate terbuat dari lempengan tulang yang memisahkan rongga hidung dan rongga mulut. Bagian ini tersusun dari selaput lendir pernapasan pada bagian atas dan selaput lendir mulut pada bagian bawah. Langit-langit lunak soft palate terdiri dari otot yang berfungsi sebagai katup. Fungsinya untuk memisahkan nasofaring rongga belakang hidung dan belakang langit-langit mulut dengan orofaring bagian saluran pencernaan dan saluran pernapasan. 3. Lantai mulut Sebagian besar anatomi mulut bagian ini diisi oleh struktur lidah yang tidak tampak dari luar. Bagian lantai mulut juga terdiri dari dua pasang kelenjar saliva besar, yakni kelenjar saliva submandibularis dan kelenjar saliva sublingualis. Pada rongga dalam ini, juga terdapat bagian diafragma otot yang terdiri dari otot-otot mylohyoid bilateral dan otot geniohyoid yang berfungsi menarik laring ke depan saat menelan makanan. 4. Pipi Pipi terbentuk dari otot buccinator, yakni otot yang dilapisi oleh selaput lendir mulut. Inilah yang menyebabkan bagian pipi dalam selalu licin dan basah. Ketika mengunyah makanan, otot pipi Anda bekerja untuk menahan makanan yang sedang dikoyak agar tetap berada dalam lengkungan gigi. Fungsi utama mulut bagi tubuh manusia Secara umum, mulut sebagai bagian dari anatomi tubuh manusia berfungsi untuk membantu proses pencernaan dan komunikasi. 1. Pencernaan Mulut merupakan bagian awal dari sistem pencernaan. Proses pencernaan dimulai saat makanan masuk ke mulut, dihaluskan oleh gigi, dan dibasahi oleh air liur. Kemudian, lidah akan mendorong makanan ke bagian belakang mulut dan masuk ke kerongkongan untuk mencapai lambung hingga usus. 2. Komunikasi Berbicara merupakan sebuah proses yang cukup kompleks. Udara akan mengalir melalui pita suara pada laring, lalu pita suara bergetar untuk menghasilkan suara. Jenis suara yang dihasilkan tergantung pada ketatnya pita suara dan kekuatan udara yang keluar. Pada saat yang sama, langit-langit mulut dan hidung juga terlibat dalam proses ini. Di samping kedua fungsi utama tersebut, mulut manusia berperan sebagai saluran udara selain rongga hidung, misalnya saat Anda pilek dan hidung tersumbat. Anatomi mulut terdiri dari berbagai bagian yang memiliki fungsi masing-masing. Penting untuk menjaga kesehatan rongga mulut agar Anda terhindar dari gangguan kesehatan. Hal ini bisa Anda lakukan dengan menerapkan perawatan gigi dan mulut rutin, termasuk rutin menyikat gigi dua kali sehari, banyak minum air, dan menghindari kebiasaan merokok. Selain itu, Anda juga perlu rutin periksa ke dokter gigi setiap enam bulan sekali untuk memastikan kondisinya tetap sehat. Saat kita makan, prosesnya tidak hanya terjadi di perut saja. Sebelum makanan masuk ke dalam perut, ada proses yang terjadi di dalam rongga mulut. Salah satu proses tersebut adalah pengunyahan, yang dilakukan oleh gigi. Gigi memiliki peran yang sangat penting dalam proses pencernaan makanan. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai bagaimana di dalam rongga mulut makanan dilumatkan sampai halus oleh gigi. Gigi dan Fungsinya Gigi merupakan bagian dari sistem pencernaan manusia yang sangat penting. Ada beberapa jenis gigi yang berbeda, masing-masing dengan fungsi yang berbeda pula. Gigi depan, misalnya, berguna untuk memotong dan merobek makanan. Sementara itu, gigi geraham berguna untuk menghancurkan makanan menjadi lebih kecil. Gigi terbuat dari bahan yang sangat kuat, yaitu enamel. Enamel adalah lapisan terluar pada gigi yang sangat keras dan tahan terhadap kerusakan. Di bawah enamel, terdapat lapisan dentin yang juga cukup kuat. Di bagian paling dalam gigi terdapat pulpa, yang mengandung saraf dan pembuluh darah yang menyuplai nutrisi ke gigi. Proses Pengunyahan Proses pengunyahan dimulai ketika makanan masuk ke dalam mulut. Gigi berguna untuk menghancurkan makanan menjadi lebih kecil, sehingga lebih mudah dicerna oleh sistem pencernaan. Selain itu, gigi juga membantu untuk mencampur makanan dengan air liur, yang mengandung enzim yang membantu dalam pencernaan. Proses pengunyahan melibatkan beberapa gerakan, yaitu gerakan vertikal dan gerakan lateral. Gerakan vertikal terjadi ketika gigi atas dan gigi bawah bertemu, dan makanan dihancurkan. Gerakan lateral terjadi ketika gigi-gigi bergeser ke samping untuk menghancurkan makanan yang masih tersisa. Makanan Dilumatkan Sampai Halus Saat gigi mengunyah makanan, makanan dihancurkan menjadi lebih kecil. Proses ini dilakukan secara bertahap, sehingga makanan tidak hanya dipecah menjadi dua atau tiga bagian saja. Gigi depan berguna untuk memotong makanan menjadi potongan-potongan yang lebih kecil, sementara gigi geraham berguna untuk menghancurkan makanan menjadi lebih halus lagi. Setelah makanan dihancurkan oleh gigi, makanan yang halus tersebut akan dicampur dengan air liur. Air liur mengandung enzim amilase, yang membantu dalam pencernaan karbohidrat. Selain itu, air liur juga membantu untuk melumuri makanan agar lebih mudah dilalui oleh kerongkongan. Peran Gigi dalam Pencernaan Gigi memiliki peran yang sangat penting dalam pencernaan makanan. Tanpa gigi, makanan tidak dapat dihancurkan menjadi bagian yang lebih kecil, sehingga sulit untuk dicerna oleh sistem pencernaan. Selain itu, gigi juga membantu untuk mencampur makanan dengan air liur, sehingga memudahkan pencernaan. Jika gigi mengalami kerusakan atau hilang, maka proses pencernaan makanan akan terganggu. Makanan tidak dapat dihancurkan dengan baik, sehingga sulit untuk dicerna oleh sistem pencernaan. Selain itu, gigi yang rusak atau hilang dapat menyebabkan infeksi pada gusi dan bahkan menyebabkan masalah pada gigi lainnya. Perawatan Gigi Untuk menjaga kesehatan gigi, diperlukan perawatan yang baik. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan gigi antara lain Menjaga kebersihan gigi dengan menyikat gigi dua kali sehari Menggunakan benang gigi untuk membersihkan sela-sela gigi Menghindari makanan dan minuman yang mengandung gula berlebih Mengunjungi dokter gigi secara teratur untuk pemeriksaan dan perawatan Dengan menjaga kesehatan gigi, kita dapat memastikan bahwa proses pencernaan makanan berjalan dengan baik. Selain itu, gigi yang sehat juga dapat membantu meningkatkan kualitas hidup kita secara keseluruhan. Kesimpulan Gigi memiliki peran yang sangat penting dalam proses pencernaan makanan. Tanpa gigi, makanan tidak dapat dihancurkan menjadi bagian yang lebih kecil, sehingga sulit untuk dicerna oleh sistem pencernaan. Saat kita makan, gigi bekerja untuk menghancurkan makanan menjadi lebih kecil, sehingga lebih mudah dicerna oleh sistem pencernaan. Untuk menjaga kesehatan gigi, diperlukan perawatan yang baik, termasuk menyikat gigi secara teratur dan menghindari makanan yang mengandung gula berlebih. Bagaimana Proses Pencernaan Makanan di Dalam Tubuh Berjalan?Anda mungkin hanya menghabiskan waktu sekitar 10 – 30 menit untuk menyantap makanan sehari-hari. Namun, tahukah Anda bahwa proses pencernaan makanan di dalam tubuh jauh lebih panjang dibandingkan kegiatan makan itu sendiri? Proses pencernaan berlangsung sejak mengunyah makanan hingga buang air besar. Seluruh proses ini melibatkan saluran dan berbagai organ pencernaan yang bekerja satu sama lain. Lalu, seperti apa prosesnya? Di bawah ini berbagai tahapan yang dilewati makanan dalam saluran pencernaan Anda. 1. Pelumatan makanan dalam mulut Proses pencernaan sudah dimulai sejak makanan berada di dalam rongga mulut. Gigi Anda akan memotong makanan menjadi bentuk yang lebih kecil, lalu melumatkannya dengan bantuan lidah, langit-langit mulut, dan pipi bagian dalam. Pada saat yang sama, pencernaan kimiawi juga terjadi. Air liur mengandung enzim ptialin yang memecah zat tepung karbohidrat kompleks menjadi glukosa karbohidrat sederhana. Hal ini bertujuan agar fungsi lambung bisa berjalan dengan lebih mudah. 2. Penggilingan makanan oleh lambung Pada proses ini, makanan telah berbentuk lumat yang disebut bolus. Bolus bergerak lewat kerongkongan dan masuk ke dalam lambung. Lambung menggiling bolus dengan ototnya yang berlapis-lapis, lalu mencampurnya dengan asam dan enzim-enzim pencernaan di bawah ini. Asam klorida HCl yang membunuh mikroba pada makanan dan mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin sebelumnya berbentuk pepsinogen yang memecah protein menjadi pepton. Lipase yang memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Renin yang mengendapkan protein pada susu. 3. Penyerapan zat gizi oleh usus halus Setelah proses pencernaan dalam lambung selesai, makanan kini menjadi bubur halus yang disebut kim. Kim hanya perlu menunggu waktu pengosongan lambung sebelum akhirnya bergerak menuju usus halus untuk tahapan cerna selanjutnya. Mendeteksi adanya makanan dalam usus halus, kantong empedu berkontraksi untuk mengeluarkan cairan empedu. Cairan ini sebelumnya diproduksi oleh organ hati dengan fungsi menguraikan lemak pada makanan. Pada saat yang sama, pankreas juga melepaskan enzim amilase, lipase, tripsin, dan beberapa enzim lainnya. Setiap enzim memiliki kegunaan sebagai berikut. Amilase memecah zat tepung amilum menjadi glukosa. Lipase memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Tripsin dan kimotripsin memecah protein menjadi asam amino. Zat gizi yang telah berbentuk molekul kecil lalu bergerak menuju pembuluh darah pada usus halus. Darah kemudian mengedarkan zat gizi ke seluruh tubuh, sedangkan ampas makanan meninggalkan usus. 4. Penyerapan air oleh usus besar Proses pencernaan berlanjut dengan makanan bergerak menuju organ usus besar. Makanan yang telah menjadi ampas tidak lagi menjalani pencernaan mekanik atau kimiawi. Pasalnya, usus halus telah menyerap setiap zat gizi dari makanan. Di sini, ampas makanan akan melewati proses penyesuaian kadar air. Usus besar akan menambah atau menyerap kandungan air untuk menghasilkan kepadatan feses yang sesuai. Ampas makanan juga mengalami pembusukan oleh bakteri dalam usus. 5. Pengeluaran feses dari tubuh Feses dari usus besar kemudian bergerak menuju rektum. Sebelum Anda buang air besar BAB, rektum akan menampung feses untuk sementara waktu. Begitu rektum penuh, barulah Anda merasakan sensasi mulas yang menandakan saatnya BAB. Feses keluar melalui ujung saluran pencernaan yang disebut anus. Area ini terdiri atas sekumpulan otot yang akan berkontraksi saat Anda merasa mulas. Keluarnya feses dari anus menandakan akhir dari proses pencernaan makanan. Berapa lama proses pencernaan makanan berlangsung? Setiap orang memiliki kondisi pencernaan dan respons yang berbeda-beda terhadap makanan tertentu. Inilah mengapa setiap orang membutuhkan waktu yang berbeda untuk menuntaskan pencernaan makanan dalam tubuhnya. Pemilihan makanan juga memengaruhi lamanya proses pencernaan. Makanan tinggi protein serta lemak akan lebih lama berada dalam saluran pencernaan ketimbang makanan berserat seperti buah dan sayur. Namun, makanan umumnya membutuhkan waktu selama 6 – 8 jam untuk melewati lambung hingga usus halus. Setelah itu, makanan akan bergerak menuju usus halus, rektum, dan anus. Proses ini menghabiskan waktu yang bervariasi. Perjalanan makanan dari mulut hingga anus setidaknya memakan waktu sekitar 24 – 72 jam. Menurut penelitian oleh Mayo Clinic, proses pencernaan pria rata-rata berlangsung selama 33 jam, sedangkan wanita kurang-lebih 47 jam. Agar proses pencernaan bekerja dengan baik, Anda perlu memilih makanan yang tepat. Perbanyak sumber serat seperti sayur-mayur dan buah-buahan. Jangan lupa untuk cukupi kebutuhan cairan setiap hari agar BAB lancar. Proses pencernaan makanan pada tubuh hingga dihasilkan energi, sebagai berikut Pencernaan pada rongga mulut. Pertama ketika kita memakan sepotong daging, maka makanan akan masuk ke dalam rongga mulut. Kemudian di dalam rongga mulut akan terjadi pemotongan makanan oleh gigi pencernaan secara mekanik. Pada rongga mulut, hanya terjadi pencernaan karbohidrat oleh enzim ptialin. Pada kerongkongan. Selanjutnya, daging yang sudah dilumatkan oleh gigi akan masuk ke dalam kerongkongan. Pada kerongkongan atau esofagus terjadi gerakan peristaltik dan pengularan lendir oleh dinding kerongkongan untuk mempermudah makanan masuk kedalam lambung. Pencernaan dalam lambung. Di dalam lambung akan terjadi gerakan peristaltik yang dilakukan oleh dinding lambung, kemudian makanan yang sudah lumat tadi akan bercampur dengan getah lambung. Getah lambung terdiri dari HCl untuk membunuh kuman yang ikut masuk ke lambung dan pepsin mengubah protein yang terkandung pada lambung menjadi pepton dan proteosa. Pencernaan dalam usus halus. Kemudian masuk kedalam usus halus yaitu pada duodenum. Di dalam duodenum makanan akan mengalami proses penetralan dari asam menajdi netral oleh Bikarbonat yang dihasilkan pankreas. Selain itu juga terjadi proses emulsi lemak oleh empedu. Pada usus halus terjadi pengubahan pepton menjadi asam amino oleh enzim tripsin. Selain itu juga terjadi pencernaan lemak oleh enzim lipase, lemak diubah menjadi asam lemak dan gliserol. Kemudian asam amino dan asam lemak tadi akan diserap oleh pembuluh darah sebagai nutrisi yang akan disebarkan ke seluruh bagian tubuh. Nutrisi akan disedarkan ke seluruh sel tubuh, di dalam sel nutrisi tersebut akan diproses melalui metabolisme yaitu katabolisme oleh mitokondria respirasi intraseluler yang nantinya dihasilkan ATP energi yang akan digunakan untuk aktivitas tubuh. Halodoc, Jakarta - Kamu merasa sudah melakukan perawatan maksimal pada gigi. Mulai dari rajin gosok gigi dua kali sehari, berkumur, menyikat lidah, hingga menggunakan dental floss. Namun, gigi kamu masih saja berlubang. Kira-kira apa yang salah, ya? Kebiasaan menjaga kebersihan mulut dan gigi memang perlu dipelihara seumur hidup. Namun, akan lebih bagus lagi jika kamu mengimbanginya dengan tidak mengonsumsi minuman dan makanan yang dapat merusak gigi. Beberapa jenis makanan dan minuman di bawah ini tanpa disadari dapat menyebabkan sakit gigi hingga berlubang. Makanan/Minuman Asam yang Tinggi Makanan atau minuman yang terasa sangat asam sangat berbahaya untuk gigi kamu, karena dapat mengikis email gigi dan menyebabkan gigi berlubang. Pelemahan email gigi ini juga dapat menyebabkan masalah sensitivitas hingga perubahan warna gigi. Makanan yang memiliki asam tinggi di antaranya lemon, acar, tomat, alkohol, dan kopi. Sementara makanan yang memiliki rendah asam adalah pisang, alpukat, brokoli, daging tanpa lemak, gandum utuh, telur, keju, dan kacang. Baca juga Alasan Makanan Manis Bikin Gigi Bolong Tinggi Gula Terlalu banyak mengonsumsi makanan dan minuman terlalu manis bukan hanya buruk untuk kesehatan tubuh, tetapi juga berdampak buruk bagi kesehatan mulut. Perlu diketahui, bakteri di dalam mulut memakan gula untuk menciptakan asam. Di samping itu, infeksi dalam rongga mulut berkaitan erat dengan kadar asam. Meski sulit dihindari untuk konsumsi sehari-hari, kamu harus berusaha mengurangi asupan gula terutama gula rafinasi sebanyak mungkin. Contoh makanan dan minuman tinggi gula adalah soft drinks, permen, buah kering, makanan penutup, selai, dan sereal. Makanan Lengket/Kenyal Makanan dan minuman lengket biasanya akan menempel dan melekat pada gigi atau gusi dalam waktu lama. Sisa makanan inilah yang menjadi pemicu munculnya bakteri jahat. Hal ini tentunya akan memungkinkan bakteri memproduksi lebih banyak asam dari biasanya. Flossing gigi merupakan cara yang ampuh untuk menghilangkan makanan lengket yang melekat di dalam rongga mulut kamu. Makanan Bertepung/Olahan Ketika kamu mengonsumsi makanan karbohidrat olahan, makanan tersebut akan berubah menjadi gula di dalam mulut. Saat itu pula produksi asam akan dimulai oleh bakteri jahat. Roti putih, keripik kentang, dan pasta merupakan beberapa makanan bertepung yang dapat dengan mudah tersangkut di antara gigi. Perlu dicatat bahwa tepung mulai berkonversi menjadi gula dengan segera melalui proses pra-pencernaan yang dimulai di mulut melalui enzim dalam air liur. Baca juga 4 Cara Ampuh atasi Masalah Gigi Berlubang Alkohol Mengonsumsi alkohol akan membuat mulut kering dan dehidrasi. Padahal, air liur dibutuhkan mulut untuk membersihkan diri dari sisa-sisa makanan dan melindungi jaringan lunak di mulut dari iritasi dan infeksi. Mulut kering menjadi sumber penyakit karena dapat mendorong kuman untuk berkembang biak. Kebiasaan ini nantinya akan menjadi akar masalah kerusakan gigi dan infeksi mulut lainnya. Minuman Bersoda Selain mengandung gula yang sangat tinggi, soda juga dapat membuat mulut menjadi kering. Kondisi ini menjadi tempat bagi bakteri jahat untuk berkembang biak. Minuman soda berwarna juga dapat merusak warna asli gigi. Akibatnya, gigi kamu akan terlihat lebih gelap dan kusam. Hal yang perlu diperhatikan adalah kamu jangan langsung menyikat gigi setelah mengonsumsi minuman bersoda, karena aktivitas ini malah mempercepat pembusukan. Langkah terbaik adalah berkumur dan minum banyak air putih. Baca juga Mencegah Gigi Berlubang pada Anak Mengunyah Es Batu Meskipun terlihat sepele, nyatanya kebiasaan mengunyah es batu dapat merusak gigi kamu. Mengunyah zat keras seperti es batu dapat merusak email gigi dan membuat gigi kamu lebih sensitif. Dampak lainnya adalah mengunyah es batu berisiko membuat gigi kamu longgar dan rentan tanggal. Nah, itulah jenis makanan dan minuman yang dapat membuat gigi berlubang dan perlu kamu hindari. Agar kesehatan gigi dan mulut kamu terjaga baik, kamu perlu rutin memeriksakan gigi ke dokter setiap 6 bulan sekali. Jika terjadi masalah pada gigi, kamu juga bisa mendiskusikan masalah gigimu pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana saja. Saran dokter dapat diterima dengan praktis dengan cara download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga.

di dalam rongga mulut makanan dilumatkan sampai halus oleh gigi