DesainerAnne Avantie berbagi kasih kepada generasi pendahulu yang telah berjuang merebut kemerdekaan, maupun membangun negeri ini sejak merdeka.
Sertatidak wajib bagi orang yang tidak mampu melakukannya disebabkan lanjut usia, atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan wajib mengeluarkan (fidyah) setiap hari satu mud." Keterangan tersebut memberikan pemahaman, bahwa kebolehan tidak berpuasa bagi lansia harus diganti dengan membayar fidyah.
Mampumengerjakan puasa (bukan orang lansia atau orang sakit). Memperbanyak amalan sunnah dan amal sholeh. 12. Meninggalkan caci maki. 13. Berusaha makan dari yang halal dan kalau diwajibkan membayar fidyah apakah harus sebelum 1 syawal atau bisa dibayar di bulan-bulan berikutnya,terimakasih. September 7, 2010 at 9:17 am
Beritadan foto terbaru amal dan ibadah kepada Allah SWT - Amalan dan Ibadah yang Dianjurkan Dikerjakan Umat Muslim di 10 Hari Terakhir Ramadan Jumat, 5 Agustus 2022 Cari
Setiappetang rabu setelah shalat isya, semua duduk melingkar bersama guru mereka, H. Jakfar Tuanku Imam Mudo, hingga pukul 23:00 WIB. Kelas yang dinamakan Santri Lansia ini, datang sekali sepekan belajar memperbaiki ibadah dan menambah do'a amalan sehari hari. "Mereka datang ingin mengaji, tentang ilmu beribadah. Beribadah itu ada ilmunya.
lirik maula ya sholli wasallim daiman abada. Oleh Agung Sasongko, reporter Republika TV dari Madinah, Arab Saudi MADINAH – Fungsi rombongan dan regu dinilai memiliki peran penting. Peran tersebut sangat berharga bagi jamaah lanjut usia. Direktur Akademizi, Nana Sudiana, menilai dengan jumlah 11 sampai 12 orang dalam sebuah regu, apalagi bila dalam pengelolaan regu juga memasukan proporsi lansia dalam penyusunannya. Di luar itu, pengelompokan lansia yang dicampur dengan yang lebih muda-muda juga efektif menjaga kondisi para lansia agar tetap dalam pengawasan anggota regu atau anggota kamar hotelnya. "Para lansia ini, dengan didampingi yang lebih muda, akan selalu terpantau, termasuk dengan cepat akan terdeteksi bila ada permasalahan yang dialaminya," kata dia yang juga tengah melaksanakan ibadah haji dan tergabung dalam kloter SOC-10, Jumat 9/6/2023. Yang lebih muda, kata dia, dengan kemampuan dan kecepatannya akan segera berkomunikasi dengan pihak lain untuk mengambil tindakan yang diperlukan. Persoalan jamaah tersasar atau tertinggal bisa jadi diawali karena kurang koordinasi antara sesama jamaah yang ada. Kerja sama antarjamaah juga diperlukan selama di hotel. Hal ini karena pada dasarnya fasilitas hotel, seperti lift, kamar mandi, mushola atau masjid dan lain sebagainya terbatas. "Padahal dengan jumlah penghuni dari jamaah haji yang banyak, semua harus antre atau bergantian menggunakannya," kata dia. Pelaksanaan haji tahun 2023 mengambil tagline "Haji Ramah Lansia". Sesuai data Siskohat 2023, saat ini ada sekitar jamaah haji lansia dengan usia 65 tahun ke atas. Jumlah ini menempati hampir mencapai angka 30 persen dari total jamaah haji 2023. Tim Promosi Kesehatan Promkes meminta jamaah haji mengatur waktu lebih intens antara ibadah dan istirahat jelang puncak ibadah haji. Menyeimbangkan istirahat dan ibadah akan membantu jamaah menjalani puncak ibadah haji di Makkah. Baca juga Mengapa Tuyul Bisa Leluasa Masuk Rumah? Ini Beberapa Penyebabnya Tri Andriani, Petugas Tim Promosi Kesehatan Promkes Daker Madinah mencontohkan, jamaah usai sholat Subuh dan Dzuhur sejenak istirahat. Lalu pada Ashar kembali ke masjid namun bawa perbekalan hingga cukup untuk Isya. Jika jamaah sholat Ashar ke masjid, maka bawalah bekal makakan seperti roti atau buah, sehingga jika pulang setelah insya tidak terasa perih," kata dia. Namun, apabila jamaah tidak mungkinkan lebih baik sholat di hotel. Dia mengharapkan stakeholder di dalam kloter, seperti ketua kloter, pembimbing ibadah, Karom, dan Karu menjadi duta promosi kesehatan. "Kita harap stakeholder tidak hanya fokus pada ibadah haji, namun juga menyampaikan pentingnya menjaga kesehatan jamaah," katanya seraya meminta, jamaah yang usia produktif ikut menjaga jemaah usia lansia, baik saat ke masjid maupun di dalam kamar. Jamaah juga diminta sering minum dan menggunakan APD ketika ke masjid. BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini
Jelang 29 Mei, di mana Hari Lanjut Usia Nasional HLUN diperingati setiap tahunnya, kali ini theAsianparent akan mengulas bagaimana hukum merawat orangtua dilihat dari kacamata agama, termasuk ragam kiat yang bisa dilakukan. Menurut laman Kementrian Sosial, Hari Lansia ini diadakan sebagai bentuk apresiasi negara atas semangat jiwa raga serta peran penting orang usia lanjut terhadap bangsa. Pasalnya, lansia juga turut berperan besar dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Sejarah Hari Lansia Nasional Mengutip laman Kompas, HLUN ini diperingati berkat peran dan sosok Dr. Radjiman Wedyodiningrat. Ia merupakan tokoh tertua anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI. Tanggal 29 Mei juga diambil dari hari ketika Dr. Radjiman mempimpin sidang BPUPK pada 1945 silam. Saat itu, meski usianya sudah 66 tahun, beliau tetap piawai dalam mencetuskan dasar filosofis negara Indonesia. Selepas itu, pada tanggal 29 Mei 1996 di Semarang, barulah rancangan Hari Lanjut Usia Nasional atau HLUN ini pertama kali dirancang oleh Presiden RI sebagai tanda hormat pada sosok Dr. Radjiman dan jasa-jasanya. Nah, dalam merayakan Hari Lansia di tahun 2021 ini, Kementrian Sosial pun mengangkat tema Lanjut Usia Bahagia Bersama Keluarga’. Tema ini diusung karena, peran keluarga sangatlah penting dan menjadi yang utama sebagai sumber kebahagiaan bagi orang lanjut usia. Maka itu, diharapkan juga bagi masyarakat untuk senantiasa merawat dan memberikan cinta pada orangtua mereka yang sudah berusia lanjut. Merawat Orangtua Lansia, Bagaimana Hukumnya Menurut Agama? Bicara soal merawat orangtua lansia, dari segi agama, ternyata ini merupakan sebuah hal mulia yang wajib kita lakukan, Parents. Dalam Islam, seorang anak meski sudah memiliki keluarga masing-masing, tetaplah bertanggung jawab atas orangtua mereka. Setiap individu dianjurkan untuk merawat orangtua, terutama yang sudah berusia lanjut, sebagaimana orangtua mereka pernah merawatnya semasa kecil. Kewajiban ini pun juga tertulis dalam firman Allah dalam surat Al Isra ayat 23-24 yang berbunyi “Wa qada rabbuka alla ta’budu illa iyyahu wa bil-walidaini ihsana, imma yabluganna indakal-kibara ahaduhuma au kilahuma fa la taqul lahuma uffiw wa la tan-har-huma wa qul lahuma qaulang karima. Wakhfid lahuma janahaz zulli minar-rahmati wa qur rabbir-ham-huma kama rabbayani sagira.” Artinya “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan gendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau keduanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Rendahkanlah dirmu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang.” Selain diperintahkan dan dianjurkan oleh Allah SWT, merawat orangtua juga bisa menjadi ladang ibadah bagi seorang anak. Siapapun yang merawat orangtuanya secara ikhlas, sabar, dan penuh cinta, maka ia akan memperoleh kemuliaan dan rahmat dari Allah Ta’ala. Sementara itu, umat Muslim yang senantiasa mendoakan orangtuanya dalam salat, itu pun akan bermanfaat bagi orangtua mereka kelak setelah meninggal dunia. Nabi Muhammad SAW bersabda, ada tiga amal yang tak akan terputus setelah meninggal, yakni sedekah jariyah, ilmu bermanfaat, serta anak shalih yang mendoakannya. Artikel terkait Parents, Ini Bacaan Niat Sholat Jumat untuk Diajarkan kepada Anak Laki-laki Kewajiban merawat orangtua juga disebutkan dalam Alkitab. Dalam Akitab, dikatakan bahwa anak yang sudah dewasa harus menjalankan pengabdian kepada Allah dengan mengurus keluarga mereka, dan mereka harus membalas budi orangtua… karena hal ini baik di mata Allah 1 Timotius 54 Mengutip laman anak yang sudah dewasa memiliki tanggung jawab penting, yaitu memastikan bahwa orangtua mereka yang sudah lansia diurus dengan baik. Jika mereka melakukannya, itu berarti mereka juga menaati perintah Alkitab untuk menghormati orangtua. Tidak ada petunjuk rinci tentang mengurus orangtua yang sudah berumur. Namun, yang pasti, seorang anak perlu bertanggung jawab dan merawat orangtua penuh kasih sayang. Merawat orangtua adalah hal yang sangat dianjurkan. Pasalnya, ini juga merupakan bagian dari melayani Allah dengan melayani sesama, terutama anggota keluarga sendiri. Seperti perintah yang tertulis dalam Alkitab yang berbunyi, “Hormatilah ayahmu dan ibumu”-sebagai perintah pertama dengan sebuah janji bagi mereka yang menaatinya-“supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi” Efe 62-3 Artikel terkait Kobarkan Semangat Perjuangan, 32 Ucapan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei Tips Agar Sukses Merawat Orangtua Selain diwajibkan menurut agama, merawat lansia juga perlu dilakukan demi bisa membantu dan membahagiakan agar mereka tidak sendirian di hari tua. Pasalnya, data Lembaga Demografi Universitas Indonesia LDUI tahun 2014 menunjukkan, presentasi lansia tinggal sendirian cukup banyak, yakni sekitar 9,66 persen. Agar presentase tersebut tidak meningkat, maka upaya pencegahan bisa mulai dilakukan dengan cara merawat orangtua kita sendiri yang sudah lanjut usia. Apabila Parents masih bingung harus mulai dari mana, berikut kami rangkum beberapa tips sukses dalam merawat orang tua, di antaranya Langkah pertama dan utama yang perlu dilakukan adalah senantiasa menghormati, memaklumi, dan memaafkan orangtua apabila mereka pernah berbuat kesalahan atau menyakiti kita tanpa sengaja. Hal ini dilakukan agar kita bisa merawat mereka secara ikhlas dan tulus nantinya Pastikan rumah yang ditinggali lansia aman dan nyaman bagi mereka. Misalnya, lantai tidak licin untuk mencegah agar lansia tidak mudah jatuh dan sebagainya. Berikan perhatian dengan mengajaknya mengobrol atau sekadar menanyakan kabar dan aktivitasnya Perbanyak ilmu tentang merawat orangtua. Misalnya, jika orangtua kita sakit, cari tahu lebih dalam soal penyakit yang dimilikinya. Dari mulai apa saja obat, pantangan makanan, hingga pertolongan pertama ketika kondisi gawat darurat terjadi Kalau Parents sudah punya anak, maka ajaklah si kecil rutin untuk bermain bersama kakek dan neneknya. Lansia biasanya akan sangat senang dan bahagia bila berkesempatan bisa menghabiskan waktu dengan cucu mereka. Cobalah terbuka ketika merawat orangtua. Pasalnya, merawat lansia berbeda dengan merawat anak kecil. Kalau sedang lelah, bicarakan baik-baik dan sabar. Jangan lupa istirahat dan lakukan me time untuk diri Anda sendiri agar terhindar dari stres. Artikel terkait Keutamaan dan Keistimewaan Shalat Istikharah, Bantu Mantapkan Hati terhadap Pilihan Perlu dicatat, kondisi setiap individu itu berbeda-beda. Beberapa dari kita mungkin tidak bisa merawat orangtua lansia secara langsung karena beberapa hal. Atau, bisa juga orangtua kita sendiri memilih ditempatkan di panti jompo untuk menghabiskan masa tuanya. Nah, jika memang itu yang terbaik, maka opsi tersebut tidak apa-apa untuk dilakukan, kok. Anda bisa meminta bantuan anggota keluarga lain atau pun perawat. Yang terpenting, Anda masih peduli dan bertanggung jawab untuk merawat mereka penuh kasih sayang. Seperti selalu menyempatkan diri untuk mengobrol dan menghabiskan waktu berkualitas bersama agar mereka bahagia. Nah, itulah informasi seputar hukum merawat lansia dan sedikit tips agar sukses melakukannya. Menjadi orangtua itu tidak mudah, maka tidak ada salahnya kita memberikan yang terbaik untuk merawat dan memberikan kebahagiakan pada mereka di hari tuanya. Selamat Hari Lansia Nasional, Parents! *** Baca juga 8 Macam Puasa Sunah, Bisa Diamalkan Setelah Bulan Ramadan Catat! Inilah Niat Puasa Nazar serta Manfaat dan Tata Caranya Doa Ratu Surga Makna dan Manfaatnya Bagi Umat Katolik Kristiani Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.
Riyadhush Shalihin; Imam Nawawi; hadits-hadits tentang Amal Shalih Allah berfirman “Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan apakah tidak datang kepadamu pemberi peringatan?” Faathir 37 Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. beliau bersabda “Allah telah memberi kesempatan kepada seseorang yang dipanjangkan usianya sampai enam puluh tahun.” Hr Bukhari Dari Ibnu Abbas ia berkata Umar mengajak aku ke sebuah diskusi yang diikuti oleh orang-orang yang pernah mengikuti perang Badr yang terdiri dari orang tua, seakan-akan saya disejajarkan dengan mereka, kemudian ada seseorang yang bertanya “Kenapa pemuda ini disejajarkan dalam kelompok kita? Padahal kita juga punya anak yang sebaya dengannya.” Umar menjawab “Itu pendapat kalian?” pada suatu hari Umar memanggil saya dan saya datang bersama-sama dengan para shahabat, dan saya tahu Umar memanggil saya pada hari itu adalah untuk menunjukkan kelebihan saya kepada mereka. Kemudian Umar berkata “Apakah pendapat kalian terhadap firman Allah yang berbunyi idzaa jaa-a nashrullaaHi wal fath?” salah seorang di antara mereka menjawab “Kami diperintahkan untuk memuji dan memohon ampunan kepada Allah apabila kita mendapat pertolongan dan kemenangan.” Para shahabat lain terdiam, kemudian Umar bertanya kepada saya “Apakah pendapatmu juga seperti itu wahai Ibnu Abbas?” saya menjawab “Tidak.” Umar bertanya lagi “lalu bagaimana pendapatmu?” saya menjawab “Allah memberitahu kepada Rasulullah saw. bahwa ayat itu merupakan isyarat dekatnya kewafatan beliau. Yaitu firman Allah idzaa jaa-a nashrullaaHi wal fath Apabila telah datang pertolongan dan kemenangan dari Allah, itu adalah tanda dekatnya ajalmu wahai Muhammad, maka sucikanlah dengan memuji Rabb-mu dan mohonlah ampunan kepada-Nya karena Dia-lah Zat Yang Maha Penerima Tobat.” Kemudian Umar ra. berkata “Saya tidak mengetahui kandungan ayat itu melebihi apa yang kamu katakan.” Hour Bukhari Dari Aisyah ra. ia berkata “Sesudah turun ayat idzaa jaa-a nashrullaaHi wal fath, dalam shalatnya beliau membaca subhaanaka rabbanaa wa bihamdika allaaHummaghfirlii Mahasuci Engkau wahai Rabb kami, dengan memuji-Mu ya Allah, ampunilah saya” HR Bukhari dan Muslim Dalam riwayat Bukhari dan Muslim yang lain, Aisyah berkata “Rasulullah saw. sebelum meninggal dunia memperbanyak bacaan subhaanakallaaHumma rabbanaa wa bihamdika allaaHumaghfirlii di dalam rukuk dan sujudnya, untuk memenuhi perintah al-Qur’an. Dikatakan di dalam riwayat Muslim “Rasulullah sebelum meninggal memperbanyak bacaan subhaanaka wa bihamdika astaghfiruka wa atuubu ilaika Mahasuci Engkau ya Allah, saya mohon ampun dan bertobat kepada-Mu, kemudian Aisyah bertanya “Ya Rasulullah apakah pengertian dari bacaanmu?” Beliau menjawab “Saya diberi tanda tentang umatku, bila saya melihat tanda itu, maka saya membaca kalimat idzaa jaa-a nashrullaaHi wal fath, sampai akhir surat. Dalam riwayat Muslim yang lain disebutkan bahwa Rasulullah saw. senantiasa memperbanyak bacaan subhaanakallaaHi wabihamdiHi astaghfirullaHa wa atuubu ilaiiH. Aisyah bertanya “Wahai Rasulullah mengapa engkau sekarang memperbanyak bacaan subhaanakallaaHi wabihamdiHi astaghfirullaHa wa atuubu ilaiiH ?” Beliau menjawab “Rabb telah memberitahu bahwa bila saya melihat tanda tentang umatku, maka saya memperbanyak bacaan subhaanakallaaHi wabihamdiHi astaghfirullaHa wa atuubu ilaiiH, dan saya benar-benar telah melihat tanda itu, yaitu dengan turun ayat yang artinya “Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu Lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.” Dari Anas ra. ia berkata “Sesungguhnya Allah selalu menyambungkan wahyu kepada Rasulullah saw. terutama menjalang kewafatan beliau, sampai-sampai saat-saat kewafatannya, beliau sering sekali menerima wahyu.” HR Bukhari dan Muslim Dari Jabir ra. ia berkata Nabi saw. bersabda “Setiap hamba itu akan dibangkitkan dari kuburnya sesuai dengan keadaannya ketika dia mati.” Hr Muslim Tagagama, akhlak baik, akhlak islam, akhlak mulia, akhlak muslim, akhlak terpuji, amal, bahasa republic of indonesia, hadits, islam, memperbanyak, moral islam, pribadi islam, faith, riwayat, Riyadhush Shalihin
Gambar 7 Amalan Ibadah Pada Usia Lanjut / Kisah Nabi Zakariya Gigih Berdoa dari Ketika Usia Semakin Lanjut, Amalan Ibadah Semakin Penting Ketika usia semakin lanjut, semakin banyak orang yang mulai menyadari pentingnya ibadah. Seiring dengan bertambahnya usia, orang-orang mulai menyadari bahwa mereka memiliki jangka waktu yang semakin pendek untuk melakukan berbagai kebaikan. Oleh karena itu, amalan ibadah semakin penting bagi mereka agar dapat mencapai keselamatan di akhirat. Mengapa Orang Usia Lanjut Harus Memperbanyak Amalan Ibadah?Ketika Usia Semakin Lanjut, Amalan Ibadah Semakin PentingKesadaran Spiritual Semakin Tinggi Pada Usia LanjutMeningkatkan Sifat Taqwa Pada Diri SendiriMeningkatkan Kualitas Hidup dan Kualitas AkhiratKesimpulan Kesadaran Spiritual Semakin Tinggi Pada Usia Lanjut Selain itu, semakin banyak orang usia lanjut yang mulai menyadari bahwa mereka memiliki kesempatan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Mereka mulai memahami bahwa kesadaran spiritual mereka akan meningkat dengan semakin banyaknya amalan ibadah yang dilakukan. Hal ini menjadikan usia lanjut sebagai waktu yang tepat untuk meningkatkan kualitas ibadah dan memperbanyak amalan ibadah. Meningkatkan Sifat Taqwa Pada Diri Sendiri Dengan memperbanyak amalan ibadah, maka orang usia lanjut akan meningkatkan sifat taqwa pada diri mereka sendiri. Orang yang taqwa akan lebih mudah mengikuti larangan-larangan Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan menjauhi berbagai kemaksiatan. Dengan demikian, orang usia lanjut akan mendapatkan kebaikan dan keberkahan di akhirat nanti. Meningkatkan Kualitas Hidup dan Kualitas Akhirat Selain itu, amalan ibadah juga dapat membantu orang usia lanjut untuk meningkatkan kualitas hidup mereka di dunia ini. Dengan semakin banyaknya ibadah yang dilakukan, maka orang usia lanjut dapat memperoleh banyak kebaikan dan keberkahan di dunia ini. Selain itu, mereka juga akan mendapatkan kebaikan dan keberkahan di akhirat nanti. Kesimpulan Kesimpulannya, orang usia lanjut harus memperbanyak amalan ibadah agar dapat meningkatkan sifat taqwa pada diri mereka sendiri, meningkatkan kualitas hidup mereka di dunia ini, dan meningkatkan kualitas akhirat mereka di akhirat nanti.
JAKARTA, – Menteri Agama Menag Yaqut Cholil Qoumas menerbitkan panduan penyelenggaraan ibadah peringatan Kenaikan Isa Almasih yang jatuh Kamis 13/5/2021. Menag Yaqut menyarankan lansia dan orang yang rentan sakit agar mengikuti ibadah secara virtual dari rumah masing-masing. "Bagi jemaat lanjut usia yang sakit dan rentan tertular penyakit serta berisiko tinggi terhadap Covid-19, mengikuti ibadah secara virtual di rumah dan bentuk pelayanan lainnya," tulis Menag Yaqut dalam keterangan tertulis, Jumat 7/4/2021.Baca juga Menag Ingatkan Lagi Masyarakat agar Disiplin Patuhi Panduan Ibadah Ramadhan di Tengah Pandemi Menag Yaqut mengimbau hanya semua jemaat harus selalu menggunakan masker dan sering mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer selama berada di tempat ibadah. Politikus PKB itu melarang para jemaat untuk berkumpul serta melakukan kontak fisik, seperti bersalaman atau berpelukan. Ia menekankan semua orang untuk menjaga jarak."Menghindari berdiam lama di tempat ibadah gereja atau berkumpul di area tempat ibadah gereja, selain untuk kepentingan ibadah," kata dia. Adapun, aturan ini tertuang dalam Surat Edaran SE Menteri Agama Nomor 08 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah Peringatan Kenaikan Isa Almasih yang ditandatangani Menag pada Kamis 6/5/2021. Baca juga Soal Shalat Id di Zona Hijau dan Kuning, Menag Wajib Koordinasi Pemda hingga Satgas Covid-19 Menag Yaqut meminta seluruh jajaran Kemenag untuk melakukan sosialisasi terhadap edaran terebut secara masif, khususnya kepada Pengurus atau Pengelola Tempat lbadah Gereja, serta umat Kristen dan Katolik. Ia menegaskan adanya SE tersebut merupakan upaya dalam memberikan rasa aman terhadap umat Nasrani dalam beribadah di masa pandemi Covid-19. "Edaran ini diterbitkan dalam rangka memutus rantai penyebaran Covid-19, sekaligus memberikan rasa aman kepada umat Kristen dan Katolik dalam menjalankan ibadah peringatan Kenaikan lsa Almasih," kata dia. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
mengapa orang usia lansia harus memperbanyak amalan ibadah